SIRKULASI AIR LAUT
A.
Pendahuluan
Indonesia adalah negara yang
sebagian besar terdiri dari lautan. Ini merupakan kekayaan alam yang bisa
digunakan untuk peningkatan ekonomi. Luas wilayah Indonesia saat ini mencapai
5.193.250 km² dengan luas lautan sekitar 3.257.483 km2 (belum termasuk perairan
ZEE) dan sekitar 17.508 pulau. Dengan
banyak dikelilingi oleh lautan Indonesia, secara otomatis banyak terdapat
ikan-ikan dilautan dan akan membuat para nelayan hidup makmur.laut memilki
sirkulasi tersendiri.para ahli berpendapat akibat penggunaan bahan bakar yang
mengeluarkan CO2 dan penggunaan plastik yang berlebihan menyebabkan
pemanasan global dan mempengaruhi terhadap sirkulasi laut.
Sirkulasi
laut adalah pergerakan massa air di laut. Sirkulasi air laut
merupakan salah satu elemen penting dari cuaca, perpindahan panas,
air tawar, nutrisi dan gas terlarut.Sirkulasi air laut memiliki skala
spasial terbesar dan memiliki skala waktu yang panjang dan mengandung banyak
unsur yang sama dilautan yang berbeda.
B. Permasalahan
Adapun permasalahan yang dibahas dalam makalah ini adalah :
1.
Apakah definisi dari sirkulasi air laut?
2.
Apa saja faktor yang menyebabkannya?
3.
Bagaimana pola sirkulasi air laut?
C.
Pembahasan
a)
Defenisi Sirkulasi Air Laut
Sirkulasi
laut adalah pergerakan massa air di laut. Sirkulasi laut di permukaan
dibangkitkan oleh stres angin yang bekerja di permukaan laut dan disebut
sebagai sirkulasi laut yang dibangkitkan oleh angin (wind driven ocean
circulation). Selain itu, ada juga sirkulasi yang bukan dibangkitkan oleh angin
yang disebut sebagai sirkulasi termohalin (thermohaline circulation) dan
sirkulasi akibat pasang surut laut. Sirkulasi termohalin dibangkitkan oleh
adanya perbedaan densitas air laut. Istilah termohalin sendiri berasal dari dua
kata yaitu thermo yang berarti temperatur dan haline yang berarti salinitas.
Penamaan ini diberikan karena densitas air laut sangat dipengaruhi oleh
temperatur dan salinitas. Sementara itu, sirkulasi laut akibat pasang surut
laut disebabkan oleh adanya perbedaan distribusi tinggi muka laut akibat adanya
interaksi bumi, bulan dan matahari.
Arus
laut gerakan massa air laut yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
Gerakan massa air laut tersebut digerakan oleh pengaruh angin. Angin bergerak
dari tekanan udara yang tinggi ke tekanan udara yang lebih rendah. Jadi bisa
didefinisikan bahwa arus laut dipengaruhi oleh angin yang bergerak dari tekanan
udara yang tinggi ke tekanan udara yang lebih rendah.
Menurut
Aziz (2006), Arus pada sirkulasi di permukaan laut didominasi oleh arus yang
ditimbulkan oleh angin sedangkan sirkulasi di dalam laut didominasi oleh arus
termohalin. Arus termohalin timbul sebagai akibat adanya perbedaan densitas
karena berubahnya suhu dan salinitas massa air laut. Perlu diingat bahwa arus
termohalin dapat pula terjadi di permukaan laut demikian juga dengan arus yang
ditimbulkan oleh angin dapat terjadi hingga dasar laut. Sirkulasi yang
digerakan oleh angin terbatas pada gerakan horisontal dari lapisan atas air
laut. Berbeda dengan sirkulasi yang digerakan angin secara horisontal,
sirkulasi termohalin mempunyai komponen gerakan vertikal dan merupakan agen
dari pencampuran massa air di lapisan dalam.
Sirkulasi di permukaan membawa massa air laut yang
hangat dari daerah tropis menuju ke daerah kutub. Di sepanjang perjalanannya,
energi panas yang dibawa oleh massa air yang hangat tersebut akan dilepaskan ke
atmosfer. Di daerah kutub, air menjadi lebih dingin pada saat musim dingin
sehingga terjadi proses sinking (turunnnya massa air dengan densitas yang lebih
besar ke kedalaman). Hal ini terjadi di Samudera Atlantik Utara dan sepanjang
Antartika. Air laut dari kedalaman secara perlahan-lahan akan kembali ke dekat
permukaan dan dibawa kembali ke daerah tropis, sehingga terbentuklah sebuah siklus
pergerakan massa air yang disebut Sabuk Sirkulasi Laut Global (Global Conveyor
Belt). Semakin efisien siklus yang terjadi, maka akan semakin banyak pula
energi panas yang ditransfer dan iklim di bumi akan semakin hangat.
Melalui beberapa mekanisme interaksi fisis dan
kimiawi, sirkulasi laut dapat mengubah dan mempengaruhi waktu simpan karbon
dioksida yang diinjeksikan ke laut dalam, dan hal itu secara tidak langsung
akan mengubah tempat penyimpanan karbon di lautan dan konsentrasi karbon
dioksida di atmosfer, demikian dikatakan oleh Atul Jain, seorang profesor sains
atmosfer. “Dimana karbon dioksida dinjeksikan akan menjadi isu yang sangat
penting”.
b)
Faktor –
Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Sirkulasi Air Laut
i.
Angin
Arus di permukaan laut disebabkan oleh
pergerakan massa angin yang melintasi permukaan samudera. Pergerakan angin
disebabkan oleh perbedaan tekanan udara, angin bergerak dari tekanan udara yang
yang bertekanan tinggi ke tekanan udara yang lebih rendah. Ketika
angin melintasi permukaan samudera, maka massa air laut tertekan sesuai dengan
arah angin.
ii.
Salinitas
Salinitas
adalah kadar garam yang terkandung dalam air laut. Salinitas mempengaruhi
pergerakan pada kedalaman air laut. Ini disebabkan adanya perbedaan kadar
salinitas di setiap zona kedalaman laut. Air laut yang bersalinitas tinggi akan
bergerak ke kadar air laut yang bersalinitas rendah. Itulah yang disebut
perbedaan densitas air laut. Perbedaan densitas air laut menyebabkan pergerakan
di kedalaman air laut.
iii.
Suhu
Suhu atau temperature menyebabkan adnaya arus
disebabkan Perubahan densitas timbul karena adanya perubahan suhu dan salinitas
anatara 2 massa air yang densitasnya tinggi akan tenggelam dan menyebar dibawah
permukaan air sebagai arus dalam dan sirkulasinya disebut arus termohalin.
iv.
Gravitasi
Gaya gravitasi dri bulan
dan matahari itu menyebabkan permukaan air laut di suatu tempat tertentu naik
mencapai ketinggian tertentu dan kemudian turun kembali seiring dengan
perubahan konfigurasi benda-benda langit tersebut.
v.
Gerak rotasi bumi
Pengaruh rotasi bumi terhadap arus laut adalah
gerak rotasi bumi menyebabkan arus laut bergerak searah dengan rotasi bumi
karena rotasi bumi menimbulkan Efek sentrifugal yaitu dorongan ke arah luar
pusat rotasi ( gaya corriolis). Gaya Corriolis mempengaruhi aliran massa air,
di mana gaya ini akan membelokkan arah mereka dari arah yang lurus. Gaya
corriolis juga yangmenyebabkan timbulnya perubahan – perubahan arah arus yang
kompleks susunannya yang terjadi sesuai dengan semakin dalamnya kedalaman suatu
perairan.Pembelokan itu akan mengarah ke kanan di belahan bumi utara dan
mengarah ke kiri di belahan bumi selatan. Gaya ini yang mengakibatkan
adanya aliran gyre yang searah jarum jam (ke kanan) pada belahan bumi utara dan
berlawanan dengan arah jarum jam di belahan bumi selatan.
c)
Pola
Sirkulasi Air Laut
Pola atau
variasi yang terjadi pada sirkulasi arus air laut yang di akibatkan oleh gerak
rotasi bumi. Pada sirkulasi laut pola umum arus permukaan samudera dimodifikasi
oleh faktor-faktor fisik dan berbagai variabel seperti friksi, gravitasi, gerak
rotasi Bumi, konfigurasi benua, topografi dasar laut, dan angin lokal.
Interaksi berbagai variabel itu menghasilkan arus permukaan samudera yang
rumit.
Arus di
samudera bergerak secara konstan. Arus tersebut bergerak melintasi samudera
yang luas dan membentuk aliran yang berputar searah gerak jarum jam di Belahan
Bumi Utara (Northern Hemisphere), dan berlawanan arah gerak jarum jam di
Belahan Bumi Selatan (Southern Hemisphere). Pola umum sirkulasi arus global
dapat dilihat dalam gambar di bawah ini:
Karena
gerakannya yang terus menerus itu, massa air laut mempengaruhi massa udara yang
ditemuinya dan merubah cuaca dan iklim di seluruh dunia. Terdapat dua jenis
arus di samudera yaitu arus di permukaan laut dan arus di kedalaman laut.
– Sirkulasi di permukaan
laut
Arus di
permukaan laut disebabkan oleh pergerakan massa angin yang melintasi permukaan
samudera. Pergerakan angin disebabkan oleh perbedaan tekanan udara, angin
bergerak dari tekanan udara yang yang bertekanan tinggi ke tekanan udara yang
lebih rendah. Ketika angin melintasi permukaan samudera, maka massa air laut
tertekan sesuai dengan arah angin. Pola umum arus permukaan samudera di
pengaruhi oleh faktor faktor yaitu: gravitasi, gerak rotasi Bumi, , topografi
dasar laut, dan angin. Interaksi berbagai faktor itu menghasilkan arus
permukaan samudera yang rumit. Karena gerakan arus laut yang terjadi secara
terus menerus tersebut maka massa air laut tersebut akan memengaruhi massa
udara yang berlawanan arahnya dan menyebabkan terjadinya perubahan cuaca dan
iklim.
– Sirkulasi di kedalaman laut
Arus di
kedalaman laut disebabkan oleh perbedaan densitas air laut . Perbedaan densitas
massa air laut terutama disebabkan oleh perbedaan temperatur dan salinitas air laut.
Oleh karena itu gerakan massa air laut-dalam tersebut disebut juga sebagai
sirkulasi termohalin (thermohaline circulation). Perbedaan densitas diantara
dua massa air laut yang berdampingan menyebabkan gerakan vertikal air laut dan
menciptakan gerakan massa air laut-dalam yang bergerak melintasi samudera
secara perlahan. Gerakan massa air laut-dalam tersebut kadang mempengaruhi
sirkulasi permukaan.
C. C. Simpulan
Adapun kesimpulan
yang dapat diambil dari tulisan ini adalah
:
1.
Sirkulasi laut adalah pergerakan massa air
di laut. Sirkulasi laut di permukaan dibangkitkan oleh stres angin yang bekerja
di permukaan laut dan disebut sebagai sirkulasi laut yang dibangkitkan oleh
angin (wind driven ocean circulation).
2.
Faktor –
faktor yang mempengaruhi sirkulasi air laut adalah angin, salinitas, suhu, gravitasi, dan gerak
rotasi bumi.
No comments:
Post a Comment